Wednesday, September 14, 2011

Pha Nga Province - The James Bond Island Tour


Saya baru selesai menuntaskan breakfast ketika Rung dari Siam Andaman Group menjemput kami di hotel. Agak terlambat setengah jam dari yang dijadwalkan. Hm, rupanya kebiasaan ngaret warga Malay sedikit menular ke warga selatan Thailand. Rung berkilah kalau kami adalah penumpang terakhir yang dijemput. Tapi tak apalah, sepasang kursi di bagian tengah minivan baru ber-AC yang menjemput kami telah tersedia. Bersama Rung, guide kami yang jenaka, dan 9 orang wisatawan lain di minivan, kami siap menjelajah Pha Nga.

Dari Ao Nang, kami berkendara sekitar 45 menit menuju dermaga longtail boat, sejenis kapal tradisional Thailand dengan bagian ekor yang memanjang dihiasi pita. Rupanya ada minivan lagi yang bergabung dengan kami hari itu sehingga total sekitar 20 orang dalam boat. Menjelang keberangkatan, Rung sibuk membagi2kan kapas penutup telinga kepada kami. Suara mesin boat yang menderu cukup memekakkan telinga.

- Longtail boat vs Minivan -

Destinasi pertama kami tentu saja Pha Nga Bay, lokasi syuting film James Bond - The Man with The Golden Gun yang belum pernah saya nonton sebelumnya. Namun, Rung telah cukup banyak bercerita sekilas mengenai film ini sejak di minivan tadi. Lokasi ini identik dengan batuan kapur berbentuk paku yang berdiri tegak di tengah2 lautan, tempat syuting adegan kejar2an James Bond menggunakan speed boat. Pulau kecil di dekat Pha Nga Bay bernama Koh Ping Gan, hanya terdiri perbukitan dan gua kapur, serta sedikit tanah datar yang dipenuhi penjual souvenir. Kebanyakan souvenir yang dijual berupa aksesoris yang terbuat dari kerang, mutiara imitasi atau kaos 'I Love Krabi'. Namun, Rung telah memperingatkan bahwa harga souvenir2 ini jauh lebih mahal daripada barang serupa yang dijual di Ao Nang atau Krabi Town.

- Pha Nga Bay, Krabi -

Puas berfoto dan menikmati Pha Nga Bay yang cukup riuh dengan wisatawan, longtail boat kami beranjak menuju hutan mangrove untuk sightseeing dan canoeing. Longtail boat kemudian ditambatkan pada sebuah kapal terapung. Di sini kami disambut dengan handuk dingin dan disuguhi sirup dingin, slurruuup.... Wisatawan yang memilih paket canoeing segera bersiap dengan life jacket untuk menyusuri hutan mangrove dan menikmati keindahan gua kapur sambil berkano. Sedangkan kami yang hanya memilih paket sightseeing bebas menikmati pemandangan dari atap kapal terapung tersebut.

Namun, paket sightseeing sudah cukup memuaskan hobi fotografi saya. Lokasi kapal terapung yang bersandar dekat dengan hutan mangrove tetap memungkinkan saya mengeksplorasi keindahan mangrove tanpa perlu berkano.

- Koh Panyee, Krabi -

Siang menjelang dan kami digiring oleh Rung menuju Koh Panyee atau terkenal dengan muslim floating village. Konon perkampungan terapung ini telah ada sejak ratusan tahun lalu sejak jaman nenek moyang orang Thailand dan dihuni secara turun temurun oleh muslim2 Thailand hingga saat ini. Perkampungan ini luasnya mungkin hanya sepantaran Pulau Tidung, bisa dikelilingi hanya dengan berjalan kaki. Bagian depan pulau merupakan restaurant tempat kami menikmati makan siang prasmanan full seafood! Kami disuguhi hidangan seafood yang tidak habis2nya, buah2an tropis pun disajikan untuk dinikmati sepuasnya. Belum terhitung minuman dingin, kopi dan teh yang dituangkan oleh pelayan yang berkeliling menawarkan minuman gratis karena termasuk dalam paket tour. Bagian belakang pulau terdapat lapak souvenir dengan harga yang lebih murah dibandingkan di Koh Ping Gan. Bukan hanya souvenir saja yang menjadi komoditi jual di pulau ini, cemilan2 asam khas Thai dan bahkan ikan yang dikeringkan pun bisa dibeli di sini!

- Sleeping Budha, Suwankhukha Temple -
(photo courtesy of R.C. Permana)


Tujuan berikutnya adalah Suwankhuha Temple, merupakan gua tempat berdoa yang di dalamnya terdapat patung Budha emas raksasa. Terkenal juga sebagai Monkey Cave, karena di bagian depan gua dijaga oleh banyak monyet2. Namun, monyet2 ini tidak mengganggu pengunjung dan tidak nakal seperti monyet2 di Ubud Forest, mereka bahkan dengan senang hati duduk2 di pangkuan orang yang memberinya makanan.

- Suwankhukha Temple a.k.a Monkey Cave -

Suwankhukha Temple tidak hanya sebagai tempat untuk berdoa, bahkan ada area khusus untuk meramal nasib! Patung Budha berbagai ukuran dan posisi terdapat di setiap sudutnya. Untuk berfoto dengan latar belakang Budha, kita diminta berpakaian yang pantas (pundak tertutup dan celana/rok yang melebihi lutut), selain itu juga dilarang menyentuh patung Budha dan mengganggu biksu yang sedang berdoa. Beberapa wisatawan yang cukup bernyali diajak naik ke tempat berdoa yang terdapat di bagian atas gua, saya sempat naik sesaat dan melongok ke bawah, walaupun berpengaman, namun cukup tinggi dan menakutkan juga hehehe... Tapi dari ketinggian itu kita jadi lebih leluasa menikmati stalagmit dan stalaktit yang memukau :)

Sore menjelang dan beberapa orang di minivan kami mulai tertidur kelelahan. Namun masih satu tempat lagi untuk dikunjungi, yaitu air terjun. Saya tidak terlalu bersemangat karena yang seperti ini banyak di Indonesia, lebih2 di kampung saya terdapat Air Terjun Takapala dengan tangga seribunya.


Benar saja, tempat yang dikatakan air terjun hanya berupa kolam kecil berair jernih dengan aliran air seperti pancuran desa. Segitu saja bule2 sudah semangat untuk turun dan berenang -__- Tapi lumayanlah untuk sekedar melepas lelah sambil bermain dengan airnya yang dingin. Rung terheran2, "I can help you with the camera if you're worry it's getting wet", ucapnya menyayangkan saya tidak ikut berenang. Saya nyengir2 saja sambil berucap, "I have many like this in my country, a bigger one located near my hometown."diikuti pandangan kagum bule2 sekolam, cieee....

Perjalanan kami hari itu akhirnya berakhir di kolam pancuran, eh kolam air terjun :) Satu persatu peserta tour diantarkan kembali ke penginapan masing2. Saya sendiri minta diturunkan di pantai Ao Nang sambil menunggu senja untuk mengabadikan sunset :)


4 comments:

Mila Said said...

Yaaah... kog ga ikut paket canoe. Asik tuh kyknya dayung-dayung perahu hehehee...

Gw nunggu cerita naik apa dari krabi ke phuket hehehee...

Fadila Pratika said...

hehehe ngeri kameranya nyebur,lagian kalo canoeing bukan kita yg ngedayung tp emang ada tukang dayungnya jadi sekano bertiga sama abang2nya...
hehehe iyaaa,aku usahain ngepost yg phuket yaaah,susah bener nyari waktu untuk blogging :)

Anonymous said...

Wah keliatan seru banget jalan-jalannya. Berapa hari di sana?

Fadila Pratika said...

Hi Ladeva...
kalau di Krabi sendiri hanya 3 hari,tp keseluruhan trip total 8 hari dari singapura sampai ke phuket :)