Sunday, June 05, 2011

My First Solo Backpacking : Overland Penang to Hatyai

The real journey begin..., setelah kebersamaan kami selama 4 hari di Singapura dan Penang, saya akhirnya harus menerima kenyataan berpisah dengan Indy-Ipeh-Rusty. Mereka bertiga akan kembali ke Jakarta via Singapura, sedangkan saya melanjutkan perjalanan ke Thailand. Sendirian...huff, here's the story...

Setelah
check out dari hotel dan buru2 mengemas breakfast dari hostel dengan tissue (teteup...gak mau rugiii hehehe...), kami langsung duduk manis di teras depan menunggu mobil jemputan. Indy-Ipeh-Rusty dijadwalkan berangkat lebih awal dan akan dijemput oleh agen sekitar jam 8 pagi. Tapiiii....ternyata lewat 15 menit dari yang dijadwalkan, si agen tak kunjung muncul juga. Mereka bertiga mulai resah, saya juga ikut2an resah. Pasalnya saya membeli tiket ke Krabi dari agen yang sama.
Link

Si kokoh pemilik hostel malah berkelakar tentang kebiasaan orang2 di Malaysia : "Better Late that Earlier". Hahaha...ternyata orang2 malay sebelas-dua belas juga dengan kitaaaaa hihihi. Dan memang setelah menunggu sekitar 25 menit, agen penjemput datang dengan minivan tua. Mereka bertiga tambah cemas, "rileksss...."kata si kokoh penjemput, "bukan minivan ini yang akan digunakan ke Kuala Lumpur, nanti akan ganti ke bus AC." Okeee deeeh.... Jadilah kami say goodbye sambil peluk2an di depan hostel, sambil ditontonin bule2 yang lagi sarapan...yuuk mareee :)


Saya sendiri dijanjikan akan dijemput jam 9 teng dan sekitar 20 menit kemudian, datanglah minivan AC yang sudah penuh dengan penumpang di dalamnya. Total 5 orang bule dengan backpack segede-gede bagong, ditambah suami-istri bertampang oriental di kursi tengah. Rasa2nya saya yang paling mungil di antara mereka, jadilah si supir (berkulit hitam mirip orang India dengan bahasa Inggris yang payah) menyilahkan saya duduk di kursi depan, tepat di sampingnya, "tapi nanti bakal ada 1 orang lagi yang duduk di depan"katanya mengingatkan. Horeeeeee....ga apalah berimpitan dengan orang lain di kursi depan, tapi saya beruntung karena bakal menikmati view terbaik sepanjang perjalanan, since it is my very first backpacking alone. Sendirian sodara2....:)

-Penang Bridge-

Akhirnya setelah menjemput penumpang terakhir, minivan mulai melaju meninggalkan Georgetown. Melewati Penang Bridge yang ketika saya datang tidak sempat saya nikmati. Duduk di kursi depan membuat saya lebih leluasa jeprat-jepret, belum lagi ngobrol2 dan berbagi cokelat dengan si supir yang baik hati. Bapak supir ini ternyata seorang Thailand muslim dan hanya fasih berbahasa Thai, sedikit Inggris dan melayu. Jadilah obrolan kami waktu itu diselang seling antara Inggris-melayu dan bahasa tarzan :)

Sekitar 45 menit perjalanan, kami singgah di rest area di daerah Alor Setar untuk makan dan mengisi departure card. Saya sekalian menukarkan beberapa Ringgit yang tersisa menjadi Baht (mata uang Thailand). Di area ini juga terdapat Duty Free.


Setelah itu, minivan melaju lagi menuju border Malaysia, Changloon. Saya mulai ketar-ketir, pasalnya bukan rahasia lagi kalau daerah selatan Thailand merupakan daerah dengan tingkat paling kejahatan tinggi, belum lagi penge-bom-an yang kerap terjadi di daerah selatan. Tapi si supir baik hati menenangkan dan berjanji akan menunggu kami di loket imigrasi.

Tidak seperti imigrasi Poipet-Aranyapratet yang saya lalui tahun lalu saat hendak masuk dari Kamboja, situasi imigrasi Changloon ini outdoor tidak ber-AC dengan loket triplek tempat kita ngantri. Masih bagusan loket halte busway :) Tapi enaknya, di border ini tidak perlu dilakukan check barang2 melalui x-ray, cukup stempel paspor saja.

Laluuu...., kita naik minivan lagi dan tiba di border Thailand, Sadao. Keadaan lebih parah, mirip terminal bus dengan tentara2 berseragam. Saya mulai agak panik, belum lagi karena saya jadi yang paling pertama ngantri di antara penumpang sekaligus diserahi tanggung jawab sama si supir u/menyerahkan secarik kertas print-an yang isinya nama2 penumpang satu minivan itu lengkap dengan negara asal masing2.

And you know what....ternyata saya bukan satu2nya WNI di minivan itu. Suami-istri berwajah oriental yang duduk di kursi tengah itu juga ternyata berpaspor hijau sodara2! Yang saya bete' sih karena mereka sudah tahu saya WNI juga, perempuan, sendirian dan panik tapi menyapa pun kagak. Pas disenyumi, si suami pasang muka jutek. Okelaaaah...


Tugas saya nyerahin kertas print-an dengan bahasa Thailand yang mirip cacing pun berjalan mulus. Dan saya mengikuti pakem dari traveler2 pendahulu yang menyarankan u/menyelipkan 10 Baht di paspor u/memuluskan urusan dengan imigrasi. Berhubung waktu itu nilai Baht terkecil yang saya punya hanya 20 Baht, jadilah dengan ogah2an saya selipkan juga duit hijau itu di dalam paspor hijau saya, sambil berharap bakal diselipin kembalian 10 Baht dari om-om petugas imigrasi (ngareeeep.....).

Walau imigrasi Thailand di Sadao ini sebelas-dua belas jeleknya dengan Changloon-nya Malaysia, tapi pemeriksaannya lebih ketat. Pake acara foto2an segala, ditanya2in tujuan ke Thailand sampai ID Card (Thanks to my international student card :)). Setelah itu barulah stempel sakti itu nancep di pasport saya, dengan masa menetap di Thailand hanya 14 hari (kalau kedatangan melalui udara, 30 hari). Tapi tetap tanpa pemeriksaan barang melalui x-ray, jadi saya ga perlu gotong2 backpack.

Setelah semua penumpang semobil selesai dengan urusan imigrasi, minivan melanjutkan perjalanan menuju Hatyai. Meninggalkan om-om tentara bersenjata, yang siaga satu di imigrasi. Sempat juga si om-om tentara ini buka2 pintu minivan kita dan tanya2in si supir mengenai penumpang2nya. Setelah itu kita say goodbye ke om-om tentara yang kulit coklatnya eksotis mampus #eh...

The journey goes on
, minivan melaju kencang dan sejauh mata memandang hanya ada jalan tol dengan terik matahari siang yang meranggas. Krabi masih separuh perjalanan, still 4 hours to go. But Hatyai, here I come....

be continued to : Overland Hatyai to Krabi (Ao Nang)

6 comments:

Mila Said said...

gw bakal melakukan perjalanan yg sama bulan oktober besok hahahaaa... untuk deh inih ada postingan lu, jd bisa blajar duluan :p

Fadila Pratika said...

wuaaah mbak mila jalan2 terussss....:)

Anonymous said...

mupeng liat orang traveling gini.... asyik keknya jalan2 sendiri :D hehe
wah ditunggu kumpulan tulisannya backpackernya jadi buku nih :D

Fadila Pratika said...

hihihi ayooo kak aruuul kapan nih mulai backpacking-an :)

javachic said...

superbe histoire! rencana mo ngadain liburan ama temen2 n anak2, n finding ur blog is sooo damn usefull. Profite-toi de ta jeunesse ma chere, Vive La Vie!!!!

Fadila Pratika said...

Hi Jca_box,
terima kasih telah berkunjung :) semoga informasi dalam blog saya bisa berguna u/liburannya :)

Happy traveling...:)