Breakfast yang disediakan hostel pagi itu tidak cukup mengganjal di perut kami yang sudah sejak semalam keroncongan. Jadilah pagi2 kami menyusuri Lebuh Chulia untuk mencari sekedar pengganjal perut. Beruntung di ujung jalan Lebuh Chulia & jalan Penang, ada penjual nasi kandar yang telah buka.
Nasi kandar ini makanan khas yang wajib dicicipi ketika berkunjung ke Penang. Berupa nasi putih dengan kuah kari dan lauk ayam goreng. Dijamin halal karena penjualnya sendiri seorang India Islam. Harganya 5 MYR untuk satu porsi nasi lengkap dengan lauk, ditambah 2 MYR untuk segelas teh tarik hangat. Sekedar catatan apabila hendak makan di Penang atau di tempat2 lain di Malaysia, ada baiknya menanyakan terlebih dahulu harga makanannya dengan jelas. Karena ada pengalaman seorang teman yang dipaksa membayar 60 MYR untuk satu porsi nasi kandar yang telah terlanjur dimakannya :(
Setelah perut kenyang, kami menyusuri jalan ke arah Komtar (Kompleks Tun Abdul Razak), yang diklaim sebagai gedung tertinggi di Georgetown ; terdiri dari shopping mall, ruko2 travel agent dan terminal. Tujuan kami adalah membeli tiket bus untuk keberangkatan saya ke Hatyai besok pagi, dan untuk Indri-Ipeh-Rusti yang akan kembali ke Singapura. Di sekitar Love Lane-Lebuh Chulia sebenarnya cukup banyak agen yang menyediakan jasa bus, namun harganya lebih mahal 5-10 MYR. Sebagai perbandingan, harga bus AC ke KL dijual 38-40 MYR, sedangkan kami berhasil memperoleh harga 32 MYR saja di Komtar dengan tambahan 2 MYR apabila ingin dijemput di penginapan.
Saya sendiri awalnya berniat ke Hatyai terlebih dahulu sebelum lanjut ke Krabi karena dari hasil googling, rata2 bus yang ke Krabi harus melalui Hatyai. Namun ternyata ada minivan langsung ke Krabi dengan harga tidak terlalu mahal, 53 MYR dengan penjemputan langsung di penginapan.
Selesai dengan urusan tiket bus, kami langsung menuju Kek Lo Si Temple di Air Itam. Kami naik Rapid Penang U201 dari Lane 2 di terminal Komtar dan membayar 2 MYR. Kami menempuh perjalanan sekitar 30 menit sebelum akhirnya diturunkan di tepi jalan. Untuk mencapai Temple yang terletak di puncak, kami harus melewati jalan mendaki di antara kios2 penjual souvenir dan teriknya matahari siang. Tetapi perjuangan tidak sia2 setelah mencapai Kek Lo Si Temple yang menawan, dengan warna-warni hiasan Cap Gomehnya yang indah.
Yang paling mencolok dari Temple ini adalah patung Dewi Kwan Im yang menjulang di tengah2 pelataran. Untuk mencapai pelataran ini, kita perlu naik lift dengan membayar 2 MYR one way atau 4 MYR return.
Puas menghabiskan waktu di Air Itam, kami pun bertolak kembali ke Georgetown dengan Rapid Penang dan diturunkan di The Queen Victoria Memorial Clock Tower yang berdekatan dengan Fort Cornwallis. Hanya saja karena sudah kecapaian, kami hanya foto2 saja di Fort dan memilih untuk tidak masuk. Kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Esplanade karena menurut brosur yang kami peroleh dari hostel, pada hari itu akan diadakan perayaan Cap Gomeh di Esplanade.
Esplanade sudah riuh dengan orang2 yang mempersiapkan perayaan Cap Gomeh hari itu. Street Hawker bertebaran di mana-mana, kami yang sedari siang belum makan, langsung semangat mencoba bermacam-macam kuliner khas melayu-peranakan yang dijajakan. Asyik2nya menikmati laksa, satay & chamomile tea, suasana langsung ramai. Ternyata acara Barongsai sudah dimulai, belum lagi seorang pria berpakaian mirip raja2 Cina jaman dulu lagi sibuk bagi2 amplop berisi ampao, hehehe... Tak lama kemudian, datang pula pejabat kebudayaan Penang gitu deh, dalam mobil hias dengan pakaian tradisional. Waaaah...tambah semangat kita foto2nya :)
Menjelang petang, kami berjalan kaki kembali ke arah Lebuh Chulia dan masih semangat foto2 gedung2 tua yang makin cantik dengan lampunya. Puas senang2 seharian, siap2 mandi dan istirahat eeeeegh, kami baru nyadar kalau belum beli oleh2 apapun khas Penang! Jadilah, mumpung masih jam 7 malam, kami buru2 ngacir lagi Chowrasta Market, berharap masih ada penjual yang buka. Tapiii..., ternyata jam segitu sudah sepi dan yang buka hanya 1 toko yang jualan kue2. Jadilah kami hanya beli bakpia kacang hijau khas Penang seharga 4 MYR sekotak (dan ternyata enak banget, nyesel cuma beli sekotak hiks...).
Balik2 ke hostel, bukannya langsung mandi & istirahat, kami malah asyik ngobrol dengan pemilik & tamu2 hostel sambil menikmati kembang api Cap Gomeh yang menghiasi langit malam itu....what a great one full day in beautiful Georgetown!
be continued to : My First Solo Backpacking - Overland Penang to Hatyai
No comments:
Post a Comment