Ngong Ping di Lantau Island menjadi tujuan untuk menghabiskan hari kedua kami di Hongkong. Destinasi ini begitu populer selain karena di tempat ini terdapat Tian Tan Budha Statue (patung Budha perunggu raksasa), Ngong Ping memiliki keindahan alam double panoramic, yaitu pegunungan dan pantai sekaligus. Sesuai dengan slogan Ngong Ping : Your Sky-Land-Sea adventure starts here!
Cara paling mudah dan murah untuk mencapai Ngong Ping dari tempat kami menginap di Tsim Sha Tsui adalah dengan menggunakan MTR Tsim Sha Tsui menuju MTR Lai King (line merah). Dari MTR Lai King, berganti ke jalur kuning menuju MTR Tung Chung, yang merupakan stasiun paling akhir pada line kuning, kemudian keluar di Exit B. Carilah papan petunjuk Ngong Ping Cable Car yang akan menuntun kita menuju stasiun cable car dan terminal bus Tung Chung. Di sepanjang perjalanan menuju stasiun akan banyak calo yang berusaha menawarkan paket tour, bus maupun cable car dengan harga lebih mahal, sebaiknya abaikan dan berjalan terus menuju stasiun.
Dari Tung Chung, Ngong Ping dapat dicapai dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan cable car atau menggunakan bus dengan waktu tempuh sekitar 25-30 menit. Karena kami bertiga penasaran untuk melihat keseluruhan Lantau Island dan Hongkong dari angkasa, maka kami memutuskan untuk membeli tiket pulang-pergi cable car menggunakan Standard Cabin seharga 135 HKD per-orang. Namun kalau anda punya cukup punya nyali dan uang (tentu saja!) bisa memilih cable car Crystal Cabin, yang lantai kabinnya transparan sehingga bisa leluasa melihat pemandangan yang berada di bawah kaki kita.
Perjalanan menuju Lantau Island merupakan dua puluh lima menit yang menyenangkan untuk kami bertiga. Dari dalam cable car yang diisi enam orang dewasa, kami terayun-ayun menuju Ngong Ping cable car terminal. Terdapat tujuh cable car terminal perhentian sebelum tiba di Ngong Ping.
Entah mengapa, kami bertiga yang sebenarnya penakut jadi super excited wara-wiri untuk potrat-potret dari atas cable car. Padahal cable car yang kami tumpangi sedang berayun-ayun melawan angin di ketinggian. Bagaimana tidak, pemandangan dari atas cable car sangat memukau! Dari sebelah utara kami leluasa melihat Hongkong International Airport yang terletak di satu pulau tersendiri, sedangkan di sebelah barat Tian Tan Budha Statue raksasa sudah terlihat jelas dari puncak pegunungan. Menengok ke bawah, kami bisa menikmati Tung Chung bay dan rangkaian pegunungan Lantau Country Park yang memanjakan mata. Sungguh pengalaman yang luar biasa!
Setibanya di Ngong Ping cable car terminal, kami langsung disambut oleh Ngong Ping Village yang berisi restaurant dan toko-toko souvenir. Kami perlu berjalan sekitar lima ratus meter untuk mencapai pintu gerbang Big Budha dan menaiki 240 anak tangga untuk mencapai pelataran. Lumayan melelahkan dan bikin ngos-ngosan, apalagi udaranya dingin sekali.
Tetapi setibanya di pelataran Budha statue, pemandangan yang disuguhkan memang pantas dengan usaha untuk mencapainya. Untuk naik ke pelataran Budha statue tidak dikenakan biaya, kecuali ingin masuk ke bawah dudukan patung budha untuk melihat sejarah pembuatan patung, dikenakan biaya sebesar 30 HKD.
Setelah puas menjelajah di seputaran Budha statue, kami pun turun dan memutuskan berkeliling di Ngong Ping Village. Dari beberapa toko yang sempat kami singgahi, Chopstick Gallery dan Wo Kee Loong Gifts Shop cukup recommended karena barang-barang yang dijualnya cukup layak, unik dan tidak terlalu mahal. Chopstick Gallery tentu saja menjual berbagai macam sumpit dengan ukiran dan karakter unik dengan harga yang terjangkau. Sepasang sumpit kayu berukir, dihargai tidak lebih dari 100 HKD. Sedangkan Wo Kee Long menjual souvenir khas bergambar monkey (icon Ngong Ping) yang harganya lebih murah dibandingkan toko souvenir lain yang terdapat di village.
Jangan pula lupa untuk menyinggahi Bodhi Wishing Shrine, sebuah pohon yang di bawahnya terdapat papan berisi wishing words dari orang-orang yang menuliskannya di papan kayu kecil di bawah sebuah pohon.
Rasanya tidak cukup seharian untuk menjelajah Ngong Ping. Namun tiba saatnya kami harus melanjutkan perjalanan. Kami kembali ke Tung Chung menggunakan cable car dan menyempatkan makan siang di sekitar Citygate Outlets (semacam factory oulet produk branded dengan harga terjangkau).
Dari Tung Chung, Ngong Ping dapat dicapai dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan cable car atau menggunakan bus dengan waktu tempuh sekitar 25-30 menit. Karena kami bertiga penasaran untuk melihat keseluruhan Lantau Island dan Hongkong dari angkasa, maka kami memutuskan untuk membeli tiket pulang-pergi cable car menggunakan Standard Cabin seharga 135 HKD per-orang. Namun kalau anda punya cukup punya nyali dan uang (tentu saja!) bisa memilih cable car Crystal Cabin, yang lantai kabinnya transparan sehingga bisa leluasa melihat pemandangan yang berada di bawah kaki kita.
Perjalanan menuju Lantau Island merupakan dua puluh lima menit yang menyenangkan untuk kami bertiga. Dari dalam cable car yang diisi enam orang dewasa, kami terayun-ayun menuju Ngong Ping cable car terminal. Terdapat tujuh cable car terminal perhentian sebelum tiba di Ngong Ping.
Entah mengapa, kami bertiga yang sebenarnya penakut jadi super excited wara-wiri untuk potrat-potret dari atas cable car. Padahal cable car yang kami tumpangi sedang berayun-ayun melawan angin di ketinggian. Bagaimana tidak, pemandangan dari atas cable car sangat memukau! Dari sebelah utara kami leluasa melihat Hongkong International Airport yang terletak di satu pulau tersendiri, sedangkan di sebelah barat Tian Tan Budha Statue raksasa sudah terlihat jelas dari puncak pegunungan. Menengok ke bawah, kami bisa menikmati Tung Chung bay dan rangkaian pegunungan Lantau Country Park yang memanjakan mata. Sungguh pengalaman yang luar biasa!
Setibanya di Ngong Ping cable car terminal, kami langsung disambut oleh Ngong Ping Village yang berisi restaurant dan toko-toko souvenir. Kami perlu berjalan sekitar lima ratus meter untuk mencapai pintu gerbang Big Budha dan menaiki 240 anak tangga untuk mencapai pelataran. Lumayan melelahkan dan bikin ngos-ngosan, apalagi udaranya dingin sekali.
Tetapi setibanya di pelataran Budha statue, pemandangan yang disuguhkan memang pantas dengan usaha untuk mencapainya. Untuk naik ke pelataran Budha statue tidak dikenakan biaya, kecuali ingin masuk ke bawah dudukan patung budha untuk melihat sejarah pembuatan patung, dikenakan biaya sebesar 30 HKD.
Setelah puas menjelajah di seputaran Budha statue, kami pun turun dan memutuskan berkeliling di Ngong Ping Village. Dari beberapa toko yang sempat kami singgahi, Chopstick Gallery dan Wo Kee Loong Gifts Shop cukup recommended karena barang-barang yang dijualnya cukup layak, unik dan tidak terlalu mahal. Chopstick Gallery tentu saja menjual berbagai macam sumpit dengan ukiran dan karakter unik dengan harga yang terjangkau. Sepasang sumpit kayu berukir, dihargai tidak lebih dari 100 HKD. Sedangkan Wo Kee Long menjual souvenir khas bergambar monkey (icon Ngong Ping) yang harganya lebih murah dibandingkan toko souvenir lain yang terdapat di village.
Jangan pula lupa untuk menyinggahi Bodhi Wishing Shrine, sebuah pohon yang di bawahnya terdapat papan berisi wishing words dari orang-orang yang menuliskannya di papan kayu kecil di bawah sebuah pohon.
Rasanya tidak cukup seharian untuk menjelajah Ngong Ping. Namun tiba saatnya kami harus melanjutkan perjalanan. Kami kembali ke Tung Chung menggunakan cable car dan menyempatkan makan siang di sekitar Citygate Outlets (semacam factory oulet produk branded dengan harga terjangkau).
Thank you Ngong Ping for the whole nature and great panoramic experience!
3 comments:
itu pke celana pendek ga kedinginan apa? kyknya org2 yg laen pd pke style musim dingin gtu hahahaa
Iya euy mil,gw saltum abis. Gw pikir dinginnya sedang,kyk di bandung gitu,ternyataaa,brrrrr...dingin bgt kyk bromo pas malam :)
Wow its your blog. Hehehe lagi searching ittin di HK nemu blog ini thanks dila
Post a Comment