"Why do You create us differently if You only want to be worshipped in one way?"
Cina loves both God and Annisa
Annisa loves both God and Cina
God loves both Cina and Annisa
But Cina and Annisa can't love each other
Because they call God by different names
"Kenapa Allah nyiptain kita beda-beda, kalo Allah cuma ingin disembah dengan satu cara?"
"Makanya Allah nyiptain cinta, biar yang beda-beda bisa nyatu.."
Percakapan tersebut adalah satu dari banyak dialog perdebatan agama yang terjadi antara Cina dan Annisa dalam film perdana Sammaria Simanjuntak yang diberi judul cin(T)a.
Karakter Cina sebagai seorang pemuda Kristen keturunan Tionghua dan Annisa sebagai seorang perempuan Jawa beragama Islam digambarkan dengan baik oleh Sammaria, bukan hanya dengan nama yang secara jelas menunjukkan ras dan juga agama yang dipeluk mereka, namun kontras keduanya juga disuguhkan oleh stereotipikal dan anti-stereotipikalnya masing-masing.
Tidak sedikit dari masyarakat kita yang dengan serta merta menolak hubungan cinta beda agama baik dari status pacaran maupun hingga jenjang pernikahan. Film ini dibuat dengan maksud sebagai mediator juga sebagai aksi protes terhadap kekolotan toleransi agama tersebut.
Annisa loves both God and Cina
God loves both Cina and Annisa
But Cina and Annisa can't love each other
Because they call God by different names
"Kenapa Allah nyiptain kita beda-beda, kalo Allah cuma ingin disembah dengan satu cara?"
"Makanya Allah nyiptain cinta, biar yang beda-beda bisa nyatu.."
Percakapan tersebut adalah satu dari banyak dialog perdebatan agama yang terjadi antara Cina dan Annisa dalam film perdana Sammaria Simanjuntak yang diberi judul cin(T)a.
Karakter Cina sebagai seorang pemuda Kristen keturunan Tionghua dan Annisa sebagai seorang perempuan Jawa beragama Islam digambarkan dengan baik oleh Sammaria, bukan hanya dengan nama yang secara jelas menunjukkan ras dan juga agama yang dipeluk mereka, namun kontras keduanya juga disuguhkan oleh stereotipikal dan anti-stereotipikalnya masing-masing.
Tidak sedikit dari masyarakat kita yang dengan serta merta menolak hubungan cinta beda agama baik dari status pacaran maupun hingga jenjang pernikahan. Film ini dibuat dengan maksud sebagai mediator juga sebagai aksi protes terhadap kekolotan toleransi agama tersebut.
No comments:
Post a Comment