Sunday, March 25, 2012

Ferry Ride : Phi Phi Island to Rassada Pier Phuket

Phi Phi Pier cukup riuh siang itu, orang-orang berseleweran memenuhi setiap sudut dermaga. Wajar, ferry boat terakhir menuju Phuket akan berangkat beberapa saat lagi. Sambil memanggul backpack dan menenteng tas plastik berisi beberapa kaos Phi Phi Island hasil menawar di kios dekat Pier, saya menerobos kerumunan manusia dan ikut mengantri ferry Chao Koh.

-Phi Phi Pier-
Ferry ini cukup besar, bertingkat tiga dan cukup lapang. Di bagian dalam dek terdapat ruangan besar dengan kursi-kursi berbaris menghadap ke depan. Situasinya mengingatkan saya dengan Pinguin Ferry dari Batam menuju Singapura yang saya tumpangi tahun lalu. Saya memilih bangku barisan terdepan, paling dekat dengan tv dan pintu keluar menuju anjungan kapal, serta bersebelahan dengan seorang wanita Thai baik hati yang menjadi teman ngobrol saya selama perjalanan. 


Tak berapa lama setelah saya duduk manis di kursi, ferry perlahan mulai bergerak meninggalkan Phi Phi Pier. Seketika pula petugas kapal perempuan berpakaian khas Thailand mulai berkeliling membagikan kami cemilan gratis berupa pisang sekaligus menawarkan minuman dan makanan lain yang bisa dibeli di bar yang terdapat di tengah-tengah dek. Beberapa petugas pria berseragam hijau juga mulai memeriksa karcis setiap penumpang sekaligus menawarkan transportasi dari Rassada Pier menuju berbagai tempat di Phuket (PhuketTown, Patong Beach, Kata Beach, Karon Beach dan Kamala Beach). Saya buru-buru memperlihatkan alamat hostel yang menjadi tujuan saya di Phuket : Lub Sbuy Guest House yang berlokasi di Phuket Town. Petugas langsung mengerti dan mendaftarkan saya untuk menumpang minivan tujuan Phuket Town seharga 50 BHT. Saya langsung diberi stiker kuning bertuliskan Phuket Town yang ditempelkan di baju saya. 


Suasana di anjungan kapal tidak terlalu ramai, kebanyakan penumpang memilih tetap berada di dalam dek ber-AC daripada menghabiskan waktu di anjungan dengan panas teriknya matahari.Hanya beberapa wisatawan asing yang terlihat berjemur di bagian depan kapal. Saya sendiri memilih untuk berkeliling, mulai dari anjungan lantai dasar sampai tingkat tiga kapal. Sejauh mata memandang hanya terlihat laut lepas, buih ombak dan beberapa kapal pesiar mewah yang ditumpangi turis asing. Tak berapa lama pemandangan mulai berganti pulau kecil berbukit, dermaga Rassada Pier mulai terlihat dari kejauhan. Phuket here I come...


Rassada Pier di sore hari tak kalah riuh dibandingkan Phi Phi Pier. Ini karena pada sore hari bukan hanya penumpang kapal antar pulau saja yang memenuhi dermaga, wisatawan yang mengikuti island day tour dari travel agent juga mulai kembali ke Phuket

Stiker yang ditempelkan oleh petugas di kapal sangat berguna di tengah keramaian orang yang lalu-lalang, pengemudi minivan tujuan Phuket Town segera mengenali saya dan mengantarkan ke minivan yang terparkir tidak jauh dari dermaga. Pengemudi meminta saya menunggu bersama dua penumpang bule lainnya, sebelum akhirnya dia kembali mengumpulkan penumpang-penumpangnya yang lain dari ferry yang sedang berlabuh.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, akhirnya keseluruhan penumpang minivan berjumlah delapan orang mulai duduk manis di kursi masing-masing. Saya memperoleh hot seat di kursi depan sebelah pengemudi dengan pertimbangan tujuan saya yang paling dekat dari Rassada sehingga saya yang akan diturunkan paling awal.      

-Entering Gate Rassada Pier-
Minivan baru berjalan sekitar lima menit, pengemudi tiba-tiba menghentikan kendaraannya, tepat di depan Lub Sbuy Guest House! Astaga....ternyata jarak antara Rassada Pier dengan Lub Sbuy hanya 2,3 km atau hanya sekitar lima menit berkendara! Pantas saja beberapa wisatawan berkulit putih memilih membopong backpack dan berjalan kaki saja dari dermaga ke hostel. Yaaaah....tak apalah untuk ongkos 50 BHT.

Karena tidak membooking sebelumnya, saya hanya bisa berdoa semoga masih ada kamar yang tersisa untuk saya di Lub Sbuy. Wajar, hostel yang baru dibuka tahun 2009 ini cukup populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Phuket. Bukan saja karena jaraknya yang dekat dari Rassada Pier, tetapi tepat di belakang hostel terdapat terminal bus Phuket yang bisa ditempuh hanya dengan dua menit berjalan kaki! 

Beruntung masih terdapat bed kosong di female dorm room seharga 300 BHT semalam dengan shared bathroom. Setelah beres dengan administrasi, saya langsung menuju kamar saya yang terletak di lantai tiga. Kamarnya cukup luas dengan fan besar di tengah ruangan, dua ranjang susun di dalamnya, empat loker bergembok, jendela dengan gorden dan balkon yang menghadap ke jalan.Saya memilih tempat tidur di bagian bawah dengan seprai dan selimut wangi . I can't ask for more

picture taken from http://travellingangel.wordpress.com/
Seorang bule berkebangsaan Kanada bernama Sarah telah menginap di kamar tersebut sehari sebelumnya. Setelah berkenalan, saya berpamitan untuk mandi di shared bathroom hostel yang sangat bersih. Kamar mandinya berupa bilik-bilik bersekat dengan wastafel. Tersedia sabun dan shampo cair di setiap bilik tersebut. Beres membersihkan diri, sore itu saya habiskan mengobrol dengan Sarah dari balkon kamar kami. 

Malamnya, di pelataran hostel terdapat pedagang makanan berbagai rupa yang menggelar dagangannya. Namun, walaupun Phuket termasuk kawasan muslim Thailand dengan makanan halal yang mudah diperoleh, saya tetap waspada dan memutuskan membeli rice chicken curry beku dari Seven Eleven yang hanya berjarak beberapa ruko saja dari hostel. 

Phuket Town sunyi senyap pada malam hari, hanya beberapa warga lokal bersepeda motor lalu lalang di depan hostel dan deru bus tingkat dari terminal yang riuh terdengar. Saya menghabiskan waktu berkirim kabar dengan keluarga menggunakan komputer berbayar di lobby hotel. Rasanya tak sabar menanti waktu untuk mengeksplorasi Phuket keesokan harinya....

to be continued...:)

4 comments:

Mila Said said...

akhirnyaaaa keluar juga ini cerita phuket nya.. udah lama aku tunggu2, tadinya amu dijadikan acuan.. eh si eneng yg empunya blog nya sibuk bgt kyknya jd ga sempet updet hahaha...

Fadila Pratika said...

◦°◦:p:p◦°нзнзнзнз°◦:p:p◦°◦ iyaaa maaf,maaf aku ngutang tulisan dimana2.rush abisnya tempat kerja yg baru bkn ngga punya waktu nulis lg...◦°◦:p:p◦°нзнзнзнз°◦:p:p◦°◦

Phuketferryboats said...

Hey!
Your post is worth to read.I really appreciate your work.I am waiting for your next post.

Anonymous said...

Nice posting.. Jadi pengen ke Phuket and Phi Phi lagi ^^